Harian24news, Langkat – Terkait Persoalan budaya dan karakter bangsa saat ini kian marak menjadi sorotan tajam dari masyarakat. Hal tersebut sering dibicarakan diberbagai aspek kehidupan, baik dalam berbagai wawancara, dialog hingga tulisan di media cetak dan elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, pengamat pendidikan, serta pengamat sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik lokal maupun nasional. Persoalan yang muncul di masyarakat meliputi korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya yang sering menjadi topik pembahasan hangat di berbagai kesempatan.
Kondisi yang demikian menurut Ka. SDN 054883 Besadi Tambar Ukur Sebayang S.Pd, bahwa banyak ditudingkan oleh kalangan mereka merupakan kegagalan pendidikan kita. Dimana pendidikan kurang memberikan penekanan tentang pendidikan budaya karakter di sekolah.Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pada Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. beber Pria kelahiran tahun 1969 ini.
Lebih lanjut tujuan pendidikan nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karenanya, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Salah satu inplementasi pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah adalah upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin.
Sepintas upacara hanya kegiatan rutin yang hanya biasa saja dilaksanakan, tetapi jika kita cermati lebih jauh kita bisa mengetahui sejauh mana tingkat kedisiplinan, dan sejauh mana pendidikan karakter dilaksanakan di sebuah sekolah dapat dilihat dari kualitas pelaksanaan upacara yang dilaksanakan. Upacara merupakan cerminan pendidikan karakter dari sebuah sekolah. Banyak nilai – nilai yang dapat dikembangkan melalui kegiatan ini.
Melalui kegiatan upacara bendera di sekolah selain memberikan penghormatan kepada para pahlawan khususnaya pahlawan pendidikan yang telah gugur dalam memperjuangkan bangsa dan negara kegiatan tersebut dapat memupuk rasa cinta tanah air, kedisiplinan siswa yang bermuara pada kerelaan anak – anak kita selalu patuh terhadap aturan yang berlaku di sekolah, berkorban untuk orang lain dan lebih luas demi bangsa dan negara.
Selain itu “ upacara merupakan wahana untuk menyampaikan informasi sekolah dan menjabarkan berbagai kebijakan sekolah yang harus dilaksanakan bersama, sebagai tempat kita menyampaikan pesan untuk memompa semangat belajar siswa kita. Demikian saratnya makna upacara dalam pengembangan pendidikan karakter anak – anak kita sehingga setiap kali pembina menyampaikan amanatnya pasti diawali dengan harapan untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan upacara, terangnya “ .
Tambar juga menambahkan jika hal telah siap maka akan tercermin kualitas upacara yang kita harapkan. Dan tetap kami optimis apapun yang kita lakukan dengan kesungguhan hati pasti akan tersirat nilai – nilai positif. Mari kita tanamkan nilai – nilai budaya karakter bangsa melalui kegiatan upacara bendera di sekolah, Imbuh Ka. SDN 054883 Besadi ini, saat ditemui di ruang kerjanya usai memberi arahan kepada Siswa/I pada upacara bendera yang rutin dilaksanakan di halaman sekolah . (H. Nozema)