Popular Post

Total Pengunjung

222727

Heboh Bangkai Babi di Medan, Lebih Dari 4 Ribu Babi di Sumut Mati Karena Kolera

Posted by On 06.53.00 with No comments

digtara.com | MEDAN – Ratusan ekor bangkai babi mengambang di aliran Sungai Bedera, yang melintas di wilayah utara Kota Medan, sejak Sabtu 2 Nopember 2019 kemarin.

Kondisi itu pun membuat kehebohan warga, khususnya yang tinggal di wilayah Medan Utara, karena bau busuk yang begitu menyengat akibat keberadaan bangkai tersebut.

Kehebohan yang terjadi di Medan ini, juga terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Khususnya di sejumlah wilayah di kawasan Tapanuli.

Meski tak ada ratusan bangkai babi ditemukan di wilayah-wilayah itu, namun jumlah hewan ternak babi milik warga yang mati, jumlahnya telah mencapai ribuan.

Bahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, mencatat sebanyak 4047 ekor babi mati mendadak sejak September hingga November 2019 ini.

“Matinya akibat kolera babi. Penyebaran virus bisa makin meluas karena sebagian peternak membuang babi yang mati ke sungai. Padahal, bangkai babi seharusnya ditanam. Penyebaran virus ini melalui udara. Jika bangkai tidak ditanam, maka virus akan semakin menyebar. Saat ini sudah sebelas daerah yang terkena,"kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, M Azhar Harahap, Selasa (5/11/2019)

Kasus pembuangan bangkai babi ke sungai itu semula diketahui terjadi di beberapa kabupaten di kawasan Tapanuli. Namun belakangan bangkai-bangkai babi juga sudah ditemukan di aliran sungai di Medan, seperti di Sungai Bedera, Medan Marelan.

Pembuangan bangkai secara sembarangan ini, menurut Harahap, akan membuat upaya menghadang penyebaran virus makin sulit. Berbagai upaya dilakukan, termasuk disinfektan dan pemberian vaksin kepada ternak di berbagai daerah.

Petugas, menurut Harahap, akan makin memperluas cakupan pemberian vaksin. Terutama daerah yang kini terjangkit di antaranya Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Karo, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai.

Selain itu, kata Harahap, pihaknya sudah meminta pemkab/pemkot membuat posko penanganan. Dengan begitu, penanganan kasus bisa dilakukan lebih cepat.

[AS]
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top