Hingga Minggu (17/11/2019) kemarin, sudah 23 orang. Dua orang di antaranya menyerahkan diri ke Mapolsek Hamparan Perak.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan sampai saat ini, sudah 23 tersangka yang berhasil diamankan. Kemarin 18 bertambah 5 orang. Dari 5 tersangka, 2 menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak didampingi Kepling kemarin.
Namun Kapolda Sumut belum bersedia merinci inisial para tersangka tersebut. Menurutnya itu akan disampaikan secara resmi oleh Mabes Polri. Namun dia menegaskan dari para tersangka baik yang baru ditangkap maupun menyerahkan diri disita berbagai barang bukti senjata.
"Dari 5 tersangka, ada senjata api rakitan, senapan angin, ada panah dan sangkur disita pengeledahan di rumah pelaku," papar Kapolda di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (18/11/2019) pagi.
Kelima tersangka yang belakangan diamanakan itu 3 diantaranya di Medan dan 2 Hamparan Perak.
"Siapa yang terlibat dalam jaringan ini, akan dikejar untuk memberikan keamanan bagi masyakarat,"bebernya.
Agus menerangkan dengan perkembangan ilmu teknologi dan media sosial, pelaku teror ini tidak perlu belajar dengan imam-imam yang ada di Indonesia. Mereka cukup belajar di media sosial.
"Saya sampaikan kepada masyarakat jika ada ditemukan dengan kelompok-kelompok ekslusif, tidak mau bermasyarakat dan anti pemerintah. Sering menyampai berita-berita belum jelas, tolong sampai kepada pemerintah setempat, ada TNI/Polri. Jadi, sejak dini bisa kita antisipasi secara dini," tandasnya.