Popular Post

Total Pengunjung

Antisipasi Hog Cholera, Pengawasan Pemasukan Daging Babi Diperketat Barantan

Posted by On 01.57.00 with No comments

digtara.com | MEDAN - Badan Karantina Pertanian menerapkan kebijakan khusus dalam mencegah penyebaran virus babi dari luar negeri menyusul kematian ribuan ekor hewan itu di Sumatra Utara yang diduga terserang Hog Cholera.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil mengatakan pihaknya telah melakukan upaya pencegahan masuknya virus menular pada babi dari luar negeri.

"Petugas karantina pertanian telah melakukan pengetatan pengawasan di seluruh pintu-pintu pemasukan wilayah Indonesia," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (23/11/219).

Dia menjelaskan, pengetatan pengawasan meliputi setiap produk daging babi yang dibawa penumpang atau sisa makanan/catering pesawat yang datang dari negara tertular.

Bila produk-produk tersebut terdeteksi mengandung penyakit maka semuanya dipastikan akan dimusnahkan.

Namun, lanjutnya, Barantan tidak dapat menyetop lalu lintas babi dan produknya dari Sumut sebelum dikeluarkannya ketetapan bahwa terjadi wabah di provinsi ini.

Namun demikian dia meminta agar Dinas Peternakan Provinsi Sumut tidak lagi menerbitkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) bagi babi dan produknya yang akan keluar Sumut.

Dengan begitu petugas karantina pertanian dapat melarang babi dan produknya yang berasal dari Sumut dilalulintaskan.

Dari catatan Barantan, Sumut merupakan provinsi dengan populasi babi kedua terbesar di Indonesia, setelah NTT.

Sejak bulan September sampai November 2019, kematian babi di Sumut sudan mencapai 10 ribu ekor.

Dalam keterangan resmi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerangkan bahwa kematian babi yang terjadi di provinsinya disebabkan virus Hog Cholera dan indikasi virus ASF (African Swine Fever).

Pemprov telah melakukan langkah-langkah penanganan terhadap kematian babi di 14 kabupaten agar vidak menyebar ke wilayah-wilayah lain.

"Kami telah menginstruksikan para bupati dan dinas terkait agar membantu para peternak babi dalam menangani babi yang sakit atau mati dan memastikan babi-babi tersebut tidak terjadi pergerakan ke luar wilayah tersebut," jelasnya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »