Sejak dibuka, IHSG memang telah menunjukkan pelemahan. Bahkan di sesi perdagangan kedua, kinerja IHSG terus memburuk dan paling banyak merugikan.
“Kinerja IHSG sepanjang sesi perdagangan ditransaksikan di zona merah, sekalipun sejumlah bursa di Eropa dan Amerika justru mampu menutup pekan kemarin dengan kinerja yang positif,”sebut Pengamat Pasar Modal, Gunawan Benjamin, Senin (25/11/2019).
Kinerja bursa di Asia pada umumnya, lanjut Gunawan, mengalami penguatan. Namun IHSG bergerak anomali dengan terus mengalami pelemahan selama sesi perdagangan hari ini. Sejumlah saham-saham besar bahkan diperdagangkan di teritori negative.
“Kinerja sejumalah saham besar tersebut memberikan pukulan besar bagi IHSG,”sambungnya.
Kondisi eksternal belakangan ini juga belum menunjukan adanya kemungkinan tanda-tanda adanya kesepakatan dagang antara AS dan China. Sejauh ini kondisi masih memburuk, karena sikap kedua negara terbilang abu-abu.
“Belum ada gambaran yang jelas mengenai keputusan terkait pertemuan antara AS dan Cina nantinya,”tukasnya.
Disisi lain, kata Gunawan, mata uang Rupiah diperdagangkan stabil dengan kecenderungan menguat. Rupiah terhadap US Dolar diperdagangkan di kisaran 14.085.
“Pasar keuangan kita masih akan terus bergerak tanpa ditopang oleh sisi fundamental yang mumpuni. Hal ini sangat memungkinkan bagi pasar keuangan kita untuk terus bergerak dengan voilatilitas yang lebar,”tandasnya.
[AS]