Kejadian tersebut terjadi di rumah milik ayahnya, Gilberto Grasa Gomes (56) di RT 22 RW 8 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang sekitar pukul 14.00 Wita.
Otilia didampingi ayahnya Gilberto Grasa Gomes (56) mengaku ia tidak hentinya histeris saat anaknya bernama Raikel Tamonob (5 bulan) diterbangkan angin.
Otilia Grasa Gomes (25) bersama ayahnya langsung mencari bayi tersebut yang diterbangkan angin sejauh puluhan meter dari rumahnya.
Bayi itu, lanjut nya jatuh di antara reruntuhan atap yang jatuh tak jauh dari rumahnya.
"Anak saya langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Saat kejadian Otilia dan ayahnya yang juga purnawirawan TNI ini baru saja kembali dari daerah Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
Gilberto sempat memasuki rumah dan melihat anaknya Otilia tengah menjaga cucunya yang tertidur di dalam ayunan. Tali ayunan tersebut diikatkan pada kayu atap sehingga saat atap diterbangkan, cucunya pun ikut terbawa angin.
Saat kejadian, urai Gilberto, angin begitu kencang disertai hujan. Ia terkaget saat saat televisi di rumahnya terjatuh. Di saat bersamaan angin kencang mengangkat atap rumahnya.
Sedangkan, kata dia, cucunya yang bernama Raikel Tamonob (4 bulan) sedang tidur di dalam ayunan dan dijaga sang ibu.
"Cucu saya tidur di ayunan yang ujung talinya diikat di atap rumah. Angin kencang tiup atap rumah dan cucu saya diterbangkan," katanya.
Diakuinya, rumah miliknya sudah dua kali rusak akibat hujan disertai angin kencang selama dua tahun terakhir.
"Rumah saya ini baru saya bangun menggunakan uang pensiunan, baru satu bulan lebih kami tinggali," katanya.
Otilia baru berhenti menangis setelah bayi nya ditemukan dan hingga saat ini dirawat di rumah sakit SK Lerik Kota Kupang.
Ia juga bersyukur karena banyak pihak yang peduli dan memberikan bantuan kebutuhan hidup bagi korban angin puting beliung.