Kurs rupiah spot ini menguat 0,01% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.086 per dolar AS. Rupiah menguat bersama dengan sejumlah mata uang Asia seperti won, peso, dolar Taiwan, yuan offshore, dan dolar Singapura.
Penguatan rupiah yang terbatas ini mendapat sokongan sentimen positif kesepakatan dagang yang disinyalir makin dekat. Minggu (24/11) lalu, China mengatakan akan menaikkan penalti untuk pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam upaya untuk mengatasi salah satu hambatan kesepakatan dagang dengan AS.
"Volatilitas rupiah sangat tipis di tengah antisipasi penyelesaian pembicaraan dagang fase satu AS-China," kata Chang Wei Liang, macro strategist DBS Bank Singapore kepada Bloomberg.
Liang mengatakan, rupiah akan berkonsolidasi antara Rp 14.000-Rp 14.200 karena ditopang selisih suku bunga yang masih menguntungkan. "Tapi, defisit perdagangan perlu diperhatikan dan bisa melebar setelah investasi infrastruktur berjalan," imbuh dia.
Sementara itu, indeks dolar pagi ini terkoreksi tipis cenderung stagnan di 98,32. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di atas 98 sejak Jumat lalu.