Itu terjadi karena masyarakat cenderung enggan memakan ikan karena khawatir ikan yang mereka konsumsi tercemar virus Hog Cholera (Kolera Babi) yang membuat ribuan ternak babi warga mati dan dibuang ke sungai.
“Para pedagang ada yang gulung tikar, dan takut menerima ikan dari nelayan. Nelayan tidak melaut. Omset turun 80 persen, seluruh pedagang merasakannya,"ujar Ketua Komunitas Pedagang Ikan Kota Medan, Amnomi, disela-sela acara makan ikan bersama di Pajak Ikan Cemara, Jalan Cemara, Kecamatan Medan Timur, Senin (25/11/2019).
Amnomi menyebutkan, dengan dilaksanakannya makan ikan bersama ini, diharapkan masyarakat dapat kembali mengkonsumsi ikan. Karena pada faktanya, ikan yang dijual di pasar-pasar yang ada di Medan, aman dan sehat untuk dikonsumsi.
"Acara ini untuk mengkampanyekan bahwa makan ikan itu sehat untuk masyarakat. Agar masyarakat tidak takut makan ikan. Karena sepinya orang belanja ikan, sangat berdampak buruk,"sebutnya.
Sebelumnya Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, memastikan jika mengkonsumsi ikan baik untuk kesehatan dan kecerdasan. Ia pun mengajak masyarakat untuk makan ikan dan hasil laut lainnya, karena pihaknya telah memastikan ikan dan hasil laut yang dijual di pasar yang ada di Medan, aman dari kontaminasi virus kolera babi.
“Ayo makan ikan. Ikan kita aman dan sehat,”tandasnya.
[AS]