Namun, peta tersebut masih bisa berubah. "Karena sentimen setiap tahun berbeda," ujar Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee.
Menurutnya, window dressing tahun ini bakal didorong oleh saham-saham perbankan seperti BBRI, BBNI dan BMRI. Pasalnya, ekonomi dalam negeri masih bisa bertahan di tengah panasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Mimi Halimin, analis Mirae Asset Sekuritas melihat prospek industri perbankan secara keseluruhan masih netral. Namun, secara spesifik, dia masih menjadikan saham BBRI sebagai salah satu jagoannya. Sebab, bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah turun.
"BBRI paling diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga karena memiliki basis kredit mikro yang kuat," tulis Mimi dalam riset 3 Desember.
Hans menambahkan, saham-saham itu juga sudah turun dari awal tahun. Ini membuat price to earning ratio (PER) murah. BBRI misalnya. PER saham ini hanya 15,56 kali. Lebih murah dibanding PER BBCA sebesar 28,27 kali.