Namun, lemang kali ini berbeda rasanya dengan lemang lainnya. Ya.. Lemang batok khas tebing tinggi yang sudah ada sejak 55 tahun yang lalu. Kini, pengelolaan lemang tersebut dilakukan oleh keluarga generasi ke dua.
Lemang batok ini tak hanya dikenal di Sumatera Utara, tapi juga hingga ke beberapa negara asia seperti Malaysia, Cina, Korea dan Singapura.
Untuk memasak lemang batok, bahan tambahan yang digunakan yakni ramuan keluarga yang hingga saat ini tersimpan rapi. Tahap awal, pulut putih dimasukkan ke dalam batang bambu yang sudah dilapisi daun pisang, kemudian disusun diatas tungku api lalu santan kelapa yang sudah diperas dimasukkan ke dalam bambu tersebut dan siap untuk dibakar.
"Dalam satu hari biasanya dimasak hanya 300 batang. Namun, saat hari libur bisa memasak 1000 batang," ungkap Kepala dapur, Renaldi yang juga masih keluarga, Minggu (22/12/2019).
[caption id="attachment_41348" align="aligncenter" width="700"] Proses pemasakan lemang batok khas Kota Tebing Tinggi (net)[/caption]
Agar rasanya nikmat dan tidak pahit, Rinaldi menjelaskan lemang yang dibakar harus diperhatikan dengan rajin membaliknya dan diantisipasi agar tidak gosong. Selain itu, santan yang terlihat kurang ya ditambahkan kembali.
Lemang batok dijual dengan harga bervariasi, untuk ukuran kecil dijual dengan harga 12 ribu per batang, sedang 20 ribu dan besar 50 ribu rupiah.
Satu-satunya lokasi penjualan lemang batok yakni di jalan KH Ahmad Dahlan tepatnya di depan masjid Raya, Kota Tebing Tinggi.
Anda berminat ... ?
[AS]