Namun menurut anggota Fraksi Partai NasDem itu, pengembalian fungsi Lapangan Merdeka dan pengambilalihan Merdeka Walk, perlu kajian mendalam. Sehingga bisa sesuai dengan yang diharapkan.
"Saya setuju untuk mengembalikan Lapangan Merdeka kembali ke fungsinya. Karena itu kan salah satu ikon Kota Medan. Tapi harus dikaji dulu lebih teliti dan dibuat grand desainnya. Mau dibuat seperti apa Lapangan Merdeka itu selanjutnya," ujar Habib, Kamis (21/11/2019).
Hal itu ditekankannya, agar nantinya perubahan yang dilakukan di Lapangan Merdeka tidak sia-sia. Dimana setelah dilakukan perubahan, titik nol Kota Medan itu dijadikan tempat oknum-oknum tertentu untuk melakukan tindakan yang menimbulkan keresahan.
"Di Medan ini RTH kita kurang. saat ini hanya sekitar 11 persen. Lapangan Merdeka bisa dijadikan taman wisata sejarah, bisa dijadikan taman tempat olahraga, taman wisata untuk bermain keluarga," jelasnya.
"Jangan pula nanti sudah dibersihkan, digusur restoran-restoran itu, bayar ke swasta untuk selesaikan kontrak malah jadi tempat orang pacaran, atau orang-orang berbuat enggak bener. Atau sebulan atau dua bulan dibangun lagi, atau cuma ganti nama saja," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kontrak Pemerintah Kota Medan dan pihak swasta masih menyisakan waktu yang panjang. Dimana kontrak tersebut baru berakhir pada 2031.
"Pemprov Sumut dan Pemko Medan harus membahas itu. karena Merdeka Walk wewenangnya Pemko Medan," tandas Ketua Garda Pemuda NasDem Kota Medan ini.
[AS]