Indeks S&P 500 turun 0,30% ke 3.033,50. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,14% ke 8.285.
Kemarin, pejabat China menyatakan keraguan untuk mencapai kesepakatan perdagangan jangka panjang yang komprehensif dengan Amerika Serikat (AS). Tapi, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kedua negara akan segera mengumumkan lokasi kesepakatan Fase Satu setelah Cile membatalkan penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi APEC yang tadinya akan digelar 16-17 November sebagai lokasi awal kesepakatan.
Indeks S&P 500 turun setelah indeks acuan ini mencapai level tertinggi. "Pasar saham naik tinggi tidak hanya karena antisipasi kesepakatan dagang, tapi juga suku bunga dan hal lainnya. Pasar akan jatuh sangat cepat jika misalnya ada kabar bahwa China mundur," kata Ken Polcari, senior market strategist SlateStone Wealth kepada Reuters.
Polcari menambahkan bahwa penurunan pasar saham tidak perlu dikhawatirkan. Karena setelah reli panjang selama dua pekan, pasar perlu jeda sesaat.
Tapi, kinerja emiten penghuni bursa saham yang makin banyak dirilis menunjukkan kondisi yang lebih baik ketimbang prediksi. Laba kuartal ketiga saat ini diprediksikan hanya turun 0,8%, menurut data Refinitiv. Angka ini membaik daripada prediksi penurunan 2,2% pada awal bulan Oktober.
Kemarin, harga saham Apple Inc naik 2,26% setelah produsen iPhone ini memperkirakan penjualan yang baik pada musim liburan mendatang. Harga saham Facebook Inc naik 1,81% setelah laporan kinerja yang menunjukkan penjualan yang meningkat dalam tiga kuartal berturut-turut.