Mereka menampilkan tarian kebangsaan yang dikemas dalam tema 'Bhineka Tunggal Ika" bertujuan merajut kebhinekaan melalui tarian kebangsaan. Para penari menampilkan tarian Bali, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku Utara, Ambon, Sulawesi Utara dan dikolaborasi dengan lagu kebangsaan yang dinyanyikan bersama oleh semua yang hadir.
Diakhir tarian kebangsaan ini ditutup dengan peragaan oleh Brimob cilik dan seluruh yang hadir pun ikut mengangkat bendera merah putih kecil.
Atraksi diawali dengan peragaan oleh remaja Bhayangkara club (RBC) Sat Brimob Polda NTT menampilkan peragaan mengenai persatuan dan kesatuan.
Selanjutnya kelompok Bhayangkari menampilkan tarian dari Aceh dan Sulawesi Utara.
Kelompok Bhayangkari lainnya masuk ke arena membawakan tarian Ofalangga dari NTT dan berbagai tarian lainnya.
Selanjutnya kelompok mahasiswa Papua berkokaborasi dengan anggota Brimob dilengkapi dengan pakaian dan panah serta tombak Papua masuk membawakan peragaan mengenai persatuan.
Selanjutnya seluruh penari membawakan lagi poco-poco, tobelo dan tarian Papua serta peragaan kebangsaan.
"Walau warna kulit kita berbeda, walau adat budaya kita berbeda, walau agama dan suku bangsa kita berbeda, tetapi dalam tubuh kita mengalir darah yang sama, darah Bhineka tunggal Ika, manunggal di dada, melekat di palung jiwa, kita Indonesia. Mari bergandengan tangan, bersama dalam perbedaan," demikian pesan dari peragaan tersebut.
HUT Brimob ke 74 tahun 2019 digelar di Mako Brimob Polda NTT dipimpin Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum dihadiri gubernur NTT, Dr Viktor Bungtilu Laiskodat, SH.
Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum berharap Brimob Polda NTT terus mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara serta tetap menjadi kebanggaan.
Selama ini, Brimob Polda NTT telah menorehkan prestasi dan menjaga keutuhan NKRI.
Di HUT ke 74, ia berharap Brimob terus profesional dalam menampilkan prestasi. "Brimob jadi bagian dari Polri untuk memberi perlindungan bagi masyarakat," tandasnya.
Ia juga mengapresiasi apa yang dilakukan Brimob Polda NTT dalam pengamanan Pemilu, pengumuman hasil Pemilu dan menjaga NKRI dengan penugasan ke Papua sehingga menjadi kebanggan bahwa brimob NTT dipercaya.
Kepercayaan tersebut diharapkan terus dibina dengan kemampuan dna profiesonalisme yang mengayomi dan melindungi masyarakat. Saat ini Sat Brimob Polda NTT terdiri dari 1 satuan dan 2 batalyon. Diharapkan kedepan bisa dikembangkan lagi tambahan 1 batlyon sehingga akan ada 3 Batalton yakni di Pulau Timor, Flores dan Sumba.
Untuk tahap awal dilakukan pengusulan telahan staf karena pengembangan organisasi Polri termasuk yang terkecil banyak melibatkan instansi terkait seperti kemenpan, menteri keuangan dan Bappenas serta perlu kajian panjang.