Autopsi dilakukan untuk menemukan penyebab pasti kematian korban, yang diduga menjadi korban pembunuhan. Hasil autopsi tersebut akan dijadikan dasar bagi Polisi untuk menyelidiki kasus kematian tersebut.
“Ini masih berlangsung (autopsi). Ada beberapa orang tim foreksik tadi yang bekerja,”sebut Kapolsek Kutalimbaru, Bilter Sitanggang, Jumat (29/11/2019) malam.
Bilter menyebutkan, pihaknya juga sudah memulai penyelidikan awal kasus itu. Untuk itu Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi.
“Kita mulai penyelidikan dari lokasi penemuan mayat korban. Dugaan sementara korban dibunuh,”tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jamaluddin ditemukan tewas dengan posisi tangan terikat di dalam mobil Toyota Land Cruiser warna hitam bernomor polisi BK 77 HD. Mobil tersebut ditemukan perkebunan sawit milik warga, di Dusun II Namo Bintang, Desa Sukarame, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Sumatera Utara.
Di atas perkebunan tersebut terdapat tebing jurang setinggi 30 meter. Mobil tersebut diduga jatuh tebing jurang tersebut sebelum akhirnya mendarat di kebun warga.
Warga sekitar lokasi awalnya menduga korban merupakan korban kecelakaan lalulintas. Itu karena kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian memang licin dan berbukit. Ditambah lagi bagian depan mobil korban ringsek karena sempat menabrak batang pohon sawit warga.
Namun setelah melihat kondisi korban berada di barisan tengah mobil dengan posisi telentang di lantai mobil, warga menduga korban tewas akibat pembunuhan. Apalagi Polisi juga menemukan tangan tersangka terikat dan kondisi tubuh tersangka sudah membiru.
[AS]