Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.64 Lintang Utara dan 125.24 Bujur Timur , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 334 km arah Barat Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di wilayah Mindanao.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser mendatar (Strike Slip Fault)," ujar Kasi Data dan Info BMKG Sulut Edward H Mengko.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Sangihe II - III skala Modified Mercalli Intensity (MMI) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami," kata Mengko.
"Pusat gempa bumi di darat, di pulau Mindanao," tambah Mengko.
Meski episenter terletak di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, namun masyarakat tidak merasakan adanya gempa. "Di Melonguane tidak terasa," kata Sigfried Panaha, warga setempat.
Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, gempa tersebut turut dirasakan. "Terasa I-II MMI," ujar Rivo Pudihang, warga Sangihe
Getaran gempa juga terasa di Miangas, Pulau yang berdekatan dengan Filipina, sebagaimana disampaikan oleh Syamsul Ma'arif, warga setempat yang mengatakan Miangas terasa sedikit goyangan. "Situasi aman, tidak berpengaruh terhadap aktifitas masyarakat," ujarnya
Lebih lanjut Mengko mengatakan bahwa hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat Mengko menghimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Mengko.