Pernyataan pengunduran diri tersebut disampaikannya sebagai bentuk kekecewaan terhadap insiden penembakan yang diduga kuat dilakukan oleh aparat keamanan pada, Jumat (20/12) malam lalu dengan korban tewas atas nama Hendrik Lokbere (25).
Komitmen pengunduran diri Wakil Bupati yang baru menjabat 2 (dua) tahun tersebut bahkan dilakukan didepan keluarga dan jenazah korban dengan cara menanggalkan serta meletakan seragam dinasnya kedalam peti jenazah korban.
“seragam sudah saya buka dan letakan bersama korban. Mulai hari inipun, saya lepas jabatan Wakil Bupati. Saya tidak ingin menjadi perpanjangan Pemerintah di daerah tapi rakyat saya terus menjadi korban,” ujar Wentius Nemiangge saat bersama warga masyarakat dan keluarga korban saat menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bandar Udara Keenyam, Kabupaten Nduga - Papua, Senin (23/13) kemarin.
Wakil Bupati juga menyebut, pengunduran dirinya merupakan tanggung jawab moril terhadap masyarakat Kabupaten Nduga yang terus menjadi korban kekerasan dari aparat keamanan.
“Kepada pak bupati yang saya hormati, mulai hari ini saya mengundurkan diri sebagai wakil bupati dan bapak saja jalan sendiri. Terima kasih sudah bersama kurang lebih 3 tahun, banyak kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan tugas. Mulai hari ini saya akan kembali ke masyarakat dan menggunakan koteka,” tegas Wentius.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Pusat agar tidak tebang pilih dalam penanganan berbagai problematika di daerah yang nantinya dapat berimbas pada terjadinya berbagai gejolak sosial yang kerap terjadi di Tanah Papua.
Sebelummya, Hendrik Lokbere (25) warga Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua yang kesehariannya berprofesi sebagai Supir tersebut dilaporkan tewas akibat luka tembak.
Korban tertembak saat sedang mengemudikan sebuah unit kendaraan menuju lokasi penjemputan keluarganya di Distrik Batas Batu, Kabupaten - Nduga pada Jumat (20/12) malam.
Pasca insiden penembakan tersebut, Kodam XVII/ Cenderawasih serta jajaran Polda Papua telah mengirimkan Tim Investigasi guna melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Tim tersebut dipimpin langsung Asintel - Kasdam XVII/ Cenderawasih, Kol. Inf. Jo Sihombing.
"Pangdam XVII/ Cenderawasih sudah memerintahkan pembentukan tim untuk menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan warga sipil di Kenyam, Kabupaten Nduga," jelas Kasdam XVII/ Cenderawasih, Brigjen. TNI. Irham Wairohan dalam releasse resminya.