Setidaknya seperti itu lah hasil penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada 2018 lalu.
Dari 300 responden yang mereka teliti, 90 persen diantaranya mengalami disfungsi seksual. Ironisnya hanya enam persen dari perempuan yang mengaku terganggu akibat penyakit yang dialaminya. Sementara sebagian besar lainnya masih enggan mengakui dan mencari pertolongan medis.
Spesialis Obgin di Bamed Women’s Clinic, dr. Grace Valentine, SpOG, mengatakan, terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang wanita mengalami disfungsi seksual. Salah satunya berasal dari fisik yang mereka miliki.
Penyebab fisik tersebut dapat berupa gangguan pada organ genitalia, bekas operasi atau masalah medis yang dapat menyebabkan masalah pada fungsi seksual perempuan.
“Diabetes, penyakit jantung, penyakit saraf, ketidakseimbangan hormon, menopause, penyakit kronis seperti ginjal atau gagal hati, alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan termasuk beberapa obat antidepresan yang mampu memengaruhi hasrat dan fungsi seksual,” terang dr. Grace, seperti dilansir Okezone, Minggu (22/12/2019).
FAKTOR PSIKOLOGIS
Selain penyebab fisik ada juga penyebab psikologis yang memengaruhi disfungsi seksual pada perempuan. Faktor psikologis tersebut berkaitan dengan stres atau kecemasan terkait pekerjaan, kekhawatiran tentang kinerja seksual, masalah keluarga atau hubungan, depresi, perasaan bersalah dan adanya trauma di masa lalu.
“Itu semua masalah yang dialami dari sisi psikologis. Disfungsi juga bisa disebabkan oleh hormon misalnya saat hamil atau setelah melahirkan, saat menyusui juga membuat gairah seksual menjadi menurun.
Vagina akan terasa kering yang akan membuat keinginan untuk berhubungan seksual menurun. Saat wanita memasuki masa menopause kadar esterogen akan memicu perubahan pada jaringan organ kelamin yang berdampak pada respons terhadap rangsangan,” tuntasnya.
Lebih lanjut gaya hidup pada zaman yang semakin modern juga menjadi salah satu penyebab disfungsi seksual. Fungsi seksual berpengaruh pada pola makan yang buruk, jarang berolahraga, merokok, mengonsumsi alkohol dan lainnya.
Konflik berkepanjangan dengan pasangan baik seputar seks atau aspek lainnya dapat menurunkan gairah dan respon seksual wanita.
[AS]