Helikopter bantuan itu rencananya akan mendarat di Lapangan Udara (Lanud) Soewondo 20 Desember mendatang.
"Tanggal 20 nanti helikopter kita mendarat di sini. Nantinya heli itu akan dipakai untuk mengawasi daerah-daerah rawan bencana di Sumut ini," ucap Kepala BPBD, Riadil Akhir Lubis, seperti dilansir Tribunnews, Sabtu (14/12/2019).
Selain melakukan pemantauan dari udara, BPBD Sumut juga telah melakukan rapat koordinasi dengan Forkompinda. Rapat ini diselenggarakan untuk dapat mengantisipasi adanya korban jiwa saat bencana alam.
Pihaknya juga melibatkan aparat TNI/Polri untuk berjaga di lokasi rawan bencana alam, seperti perbukitan dan sungai.
"Kami sudah rapat dengan Polda/TNI untuk mengamankan daerah-daerah rawan bencana alam jelang natal dan tahun baru," ucapnya.
Riadil mengatakan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk dapat mengamankan daerah-daerah rawan.
"Surat dari Pak Edy Rahmayadi juga sudah keluar untuk memerintahkan jajaran mengamankan daerah rawan bencana," jelasnya.
Setelah mendapatkan surat, Riadil langsung memerintahkan BPBD kabupaten/kota untuk melakukan penjagaan di titik-titik daerah rawan bencana.
"Kami sudah tempatkan personel untuk menjaga daerah-daerah rawan bencana," jelasnya. Kemudian, ia belum mengetahui adanya korban jiwa akibat longsor yang terjadi di Hutagunjang, Kabupaten Toba-Samosir.
"Saya belum tahu ada korban jiwa pada kejadian longsor di sana ya," jelasnya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada bila melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Ini tengah musim hujan, harus tetap waspada selama melakukan perjalanan," ujarnya.
[AS]