Tanah Karo,harian24news.com-Banyak pungutan liar yang tak jelas di seputaran Gundaling,hingga keramah tamahan joki kuda diseputaran agro wisata tersebut diragukan oleh pengunjung hingga berita ini dimuat oleh harian24news.com,minggu (9/9/18).
Menurut puluhan warga pengunjung dari luar kota,di tempat wisata Gundaling sangatlah memperhatinkan sangat banyak kutipan liarnya beserta tidak adanya ramah tamahan perental kuda yang berada di seputan agro wisata Gundaling.
"Setiap sudut ada pengutipan tak jelas.banyak sekali kutipan silumanya bahkan keramah tamahan penduduk lokal beserta pencari sewa kuda yang mempunyai jiwa tidak ramah tamah tak menunjukan sikap baiknya kepada para pengunjung ,"Sebut Ucok salah satu warga Medan.
Menurutnya lagi,apabila pihak dari Polres Berastagi tidak menindak tegas bagi pelaku pungutan liar yang dapat merugikan pengunjung dari luar kota yang akan menikmati liburannya di kota dingin itu,maka pihaknya akan menyurati Kapoldasu .
Saat dikonfirmasi oleh harian24news.com minggu, (9/9/18) pengunjung berasal dari jakarata yakni Roby berpropesi sebagai jurnalis potografi sangat kecewa dengan layanan para pengelola maupun para pungli di sekitar Gundaling.
"Baru kali ini kami berkunjung liputan ke tempat wisata Gundaling,Kabupaten Tanah Karo yang banyak pungutan liarnya .bahkan di Gudaling beberapa joki kuda tak memiliki sopan santun dengan menyebutkan hal tak senono kepada kami para rombongan dari Jakarta,kami juga meminta agar para penduduk jangan lagi mengutip pungutan liar yang ada di tempat wisata .karena dapat merusak citra warga setempat,"Sebut Roby selaku pengunjung.
Tak hanya itu,menurut pengakuan Roby juga beliau mengatakan mulai dari pos kutipan pintu masuk pertama Gundaling ada pungutan biaya masuk yang tidak menggunakan karcis perda tapi meminta uang pungutan.
Lalu,setelah dari pos pertama hingga penaikan menuju Gundaling disitu ada satu pungutan liar yang tak memberikan tiket perda ,kemudian ke bagian pintu ketiga parkink disitu tampak pungli berhamburan dan lokasi parkir semeraut alias amburadul dengan joki kuda yang berjalan di tengah pertapakan aspal tersebut marah-marah kepada pengunjung membuat kami enggan lagi mengunjungi tempat itu.
"Kita juga meminta agar pemerintah setempat bekerjasama dengan pihak kepolisian tanah karo agar menindak joki kuda yang selalu menguasai tengah jalan aspal.hingga tidak dapat di lalui mobil maupun sepeda motor bagi para pengunjung, hal tersebut juga harus di kaitkan dengan pungutan untuk di tindak lanjuti agar menjadi atensi bagi pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku "terang Roby.