Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan melihat lesunya perdagangan hari ini, yang menyebabkan IHSG tertekan, tidak disebabkan oleh faktor-faktor makro. Sebab, lanjut Alfred, rupiah justru menguat, di tengah pelemahan IHSG, dengan kurs rupiah tetap berada di bawah level 14.100.
Pelemahan pasar hari ini merupakan kelanjutan dari lesunya perdagangan selama sepekan terakhir dimana IHSG juga tertekan. Sentimen pemberat IHSG pun masih sama, yakni pesimisme pasar terhadap kesepakatan tahap satu antara Amerika Serikat dan China.
Di sisi lain, pasar semakin tertekan dengan adanya penutupan beberapa reksadana yang turut menyeret IHSG ke zona merah.
Alfred memperkirakan, pelemahan IHSG ini masih akan terus berlanjut hingga pekan kedua bulan Desember. Sebabnya, di akhir tahun nanti akan ada momentum windows dressing yang bisa mengangkat IHSG.