Saat operasi berlangsung, tak sedikit para pengendara yang terlihat berupaya menghindari pemeriksaan dengan memutar balik arah maupun menerobos kerumunan petugas.
Akibat aksi nekat tersebut, beberapa pengendara diantaranya nyaris terjatuh bahkan hampir terlibat tabrakan dengan pengguna jalan lain maupun menabrak para petugas.
Mirisnya, selain orang dewasa, sejumlah pengendara yang berupaya kabur namun berhasil diamankan petugas mayoritas masih berusia dibawah umur yang diduga kerap melakukan aksi balapan liar di kawasan tersebut.
Tak hanya dikenakan sanksi berupa penilangan, sebelum dipulangkan, seluruh pelanggar termasuk yang masih dibawah umur turut diamankan ke Mapolsek setempat guna mendapat pengarahan singkat terkait peraturan berlalu-lintas.
Dari hasil razia K2YD tersebut, total sebanyak 11 (sebelas) unit kendaraan roda diamankan petugas karena tidak memiliki kelengkapan berkendara diantaranya Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) maupun pengendaranya yang tidak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Gunanya sweeping malam ini, penertiban lalu-lintas roda dua, alat tajam kemudian yang berkaitan dengan tindak pidana yang terjadi. Selain SIM – STNK, helm itu yang perlu kita gunakan karena helm adalah salah satu alat yang harus kita bawa untuk mengamankan diri kita dari kecelakaan yang terjadi. Dalam bulan oktober kemarin ada 2 (dua) laka –lantas di wilayah kita. Itu tidak menggunakan helm dan akibatnya meninggal dunia,” ujar Kapolsek Sorong Barat, AKP. Alexander Mody Hehalatu , SH, MM kepada digtara.com sesaat usai memimpin jalannya Operasi.
Warga masyarakat pun dihimbau untuk selalu mentaati aturan berlalu-lintas guna menghindari berbagai tingkat kerawanan maupun potensi kecelakaan saat berkendara, guna wujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu-lintas (kamseltibcarlantas) di Kota Sorong.
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p