Popular Post

Total Pengunjung

Wall Street Memerah di Pasar Spot

Posted by On 17.05.00 with No comments

digtara.com | NEW YORK - Akhir perdagangan Rabu (20/11/2019) Wall Street ditutup memerah dipicu oleh kekhawatiran kesepakatan perdagangan fase satu Amerika Serikat-China tidak selesai pada tahun ini. Sementara itu, risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Oktober tak banyak membantu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 112,93 poin atau 0,40% ke 27.821,09, S&P 500 turun 11,72 poin atau 0,38% ke 3.108,46 dan Nasdaq Composite turun 43,92 poin atau 0,51% ke 8.526,73.

Mengutip Reuters, risalah The Fed memberi sedikit panduan tentang apa yang akan menyebabkan para pembuat kebijakan mengubah pandangan mereka setelah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan ketiga kalinya tahun ini pada Oktober lalu dan mengisyaratkan mereka telah selesai melakukan pelonggaran kebijakan.

Wall Street memerah setelah aksi Senat AS yang bertujuan melindungi hak asasi manusia di Hong Kong di tengah protes berkepanjangan tampaknya akan meningkatkan ketegangan AS-China.

Kemudian, pasar saham memperdalam kerugian, mencapai sesi terendah pada sore hari setelah laporan Reuters yang mengutip pada ahli dan orang-orang yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan penyelesaian kesepakatan dagang AS-China bisa molor, melewati akhir tahun ini.

"Kami memiliki tenggat waktu 15 Desember yang ditetapkan Trump untuk pemberlakuan tarif yang lebih tinggi. Harapannya di pasar bahwa kesepakatan fase satu akan dilakukan sebelum itu," kata Scott Ladner, Kepala investasi Horizon Investments seperti dikutip Reuters.

Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior LPL Financial khawatir ketegangan AS-China atas Hong Kong bisa menjadi faktor besar dalam kemajuan kesepakatan perdagangan.

"Jelas bahwa laporan itu menyebabkan sedikit kegelisahan mengingatkan kita bahwa pasar dipimpin oleh perundingan dagang," kata Detrick.

Koreksi pasar pada Rabu berbasis luas. Sektor teknologi yang sensitif terhadap perdagangan turun 0,7%. Indeks bahan turun 1,2%, indeks keuangan yang sensitif terhadap suku bunga turun 0,5%
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »