Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani pun mengkritik balik Gubernur yang hanya bisa cakap-cakap dan pencitraan. Ia menjelaskan, selama menjabat sebagai Bupati sejak Mei 2017, Pemerintah Tapteng sudah membuat beberapa terobosan diantaranya dengan memberikan makan gratis kepada keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit selama tiga kali dalam sehari.
Selain itu, Pembangunan di Tapteng sudah menghabiskan ratusan miliar tanpa bantuan anggaran APBD Pemprov Sumut. “Pertanyaannya, Gubsu dah buat apa untuk warga Sumut,” Tanya Bakhtiar dalam rekaman video yang beredar luas di Media Sosial, Kamis (19/12/2019).
Baca juga :
Ia juga menambahkan Pemda Tapteng juga sudah merencanakan dan akan berjalan Perdes pada Januari 2020, bahwa barang siapa yang kedapatan menggunakan dan mengedarkan narkoba akan diusir dari kampung (Desa) dan Pemda juga sudah menutup serta menggusur 973 tempat maksiat yang sudah lama berdiri selama dua tahun ini. “Gubsu sudah buat apa? Apakah sudah ada diskotik dan tempat maksiat yang ditutup di Kota Medan,” kata Bupati.
Bakhtiar mengatakan Edy Rahmayadi suka emosional dalam menanggapi sesuatu dan hobi cakap-cakap serta pencitraan, namun dirinya menganggap itu hanya koreksi tapi alangkah lebih baik Gubernur datang kemari (Tapteng) melihat langsung.
“Kalau perlu Gubernur studi banding ke Tapteng tak perlu keluar negeri. Kalau dibilang Rakyat Tapteng miskin, saya Rakyat Tapteng ada duit dan banyak juga rakyat lainnya yang punya duit, jadi pak Edy jangan omong saja,” ujarnya.
Bakhtiar menuding mungkin Gubernur lupa bahwa Tapteng bagian dari Sumatera Utara, jadi harus dicarikan solusinya agar masyarakat disni sejahtera. Ia berprasangka baik bahwa ini bukan masalah pribadi karena saat pemilihan calon Gubernur saat itu, Edy kalah telak. “Semua tahu Edy kalah telak di Tapteng,” ucapnya.
(Put)