Berdasarkan data yang dirilis Reuters, indeks S&P 500 menembus rekor baru dengan kenaikan 0,49% menjadi 3.221,22. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,28% menjadi 28.455,09 dan indeks Nasdaq Composite naik 0,42% menjadi 8.924,96.
Kondisi itu disokong oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang kuat. Berdasarkan data yang dirilis Departeen Perdagangan AS, produk domestik bruto (PDB) AS naik 2,1% di kuartal tiga atau sesuai ekspektasi analis. Sedangkan anggaran belanja konsumen dilaporkan lebih kuat ketimbang kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, Yousef Abbasi, global market strategist INTL FCStone Financial Inc di New York menambahkan, ada juga sentimen positif dari kesepakatan awal perdagangan AS-China serta langkah The Fed yang meningkatkan likuiditas jangka pendek di pasar repo. Sentimen ini menyebabkan aset-aset berisiko menanjak.
"Kesepakatan perdagangan fase satu dan kebijakan The Fed mendongkrak market. Tidak ada sentimen lain yang merubah sentimen secara dramatis," jelasnya seperti yang dikutip Reuters.
Sementara itu, bursa Eropa juga mengalami reli di mana indeks STOXX 600 Eropa naik 0,8%. Adapun indeks Frankfurt dan Paris mengalami kondisi serupa dengan mencatatkan kenaikan dalam volume transaksi yang minim.
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific di luar indeks Jepang mencatatkan kenaikan 1,2% di sepanjang pekan lalu dan hampir 5% di sepanjang Desember 2019.
Masih melansir Reuters, indeks dollar menguat 0,32% dengan euro melemah 0,4% menjadi US$ 1,1076. Sementara, yen melemah 0,08% menjadi 109,47 per dollar AS.