Hari ini, investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,63 triliun. Aksi net buy ini melengkapi aksi beli bersih investor asing yang mencapai Rp 4.04 triliun selama sepekan di semua pasar (all market).
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, IHSG mendaki ditopang penguatan mayoritas saham emiten perbankan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menimpali, penguatan IHSG tidak lepas dari kemajuan perundingan perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Kamis (19/12), Dessy menilai, katalis positif akan datang dari rilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan menetapkan 7 Days Reserve Repo Rate (7DRRR). Diperkirakan, bunga BI akan tetap di level 5%.
“Apabila hasilnya sesuai dengan eskpektasi, maka akan menjadi sentiment positif bagi pasar,” ujar Dessy.
Selain itu, Dessy menilai, efek aksi window dressing juga mulai berdampak bagi IHSG. Hal ini dibuktikan dengan adanya aksi beli bersih (net buy) yang dilakukan investor asing di semua pasar yang mencapai Rp 2,62 triliun pada Rabu (18/12). Sebanyak Rp 1,25 triliun diantaranya terjadi di pasar regular.
Dia menilai, window dressing akan menopang pergerakan IHSG menuju zona hijau pada perdagangan Kamis (19/12). Selain itu, kesepakatan fase pertama perdagangan antara AS dengan China juga menjadi angin segar bagi IHSG.
Dan memprediksikan, IHSG akan menguat dengan rentang 6.200 – 6.350, Kamis besok. Sementara Dessy memproyeksikan IHSG akan menguat dengan rentang pergerakan 6.250 – 6.350.