Sementara perdagangan Jumat (20/12), IHSG ditutup di level 6.284,37, menguat 0,55% atau 34,442 poin dari hari sebelumnya.
Menurut Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu melihat penguatan IHSG selama sepekan ini didorong oleh net buy asing yang tinggi, dengan asumsi sudah memasuki periode window dressing.
Asal tahu saja, berdasar data RTI business, net buy asing tercatat sebesar Rp 5,89 triliun.
Pekan depan, Dessy memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatan. Dari sisi global, Dessy melihat efek voting impeachment atau pemakzulan Trump sudah mereda sehingga tidak mempengaruhi pasar domestik secara signifikan.
Net buy asing, kata Dessy, masih akan lebih mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan.
"Rentang pergerakan kami perkirakan berada pada range 6.200 hingga 6.350," katanya
Meskipun memiliki potensi menguat, akan tetapi volume perdagangan saham diperkirakan akan tidak besar. Sebab, hari perdagangan yang terpotong libur natal.
Tidak jauh berbeda, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memprediksi IHSG di pekan depan akan cenderung menguat. Salah satu faktor pendorongnya, dari domestik muncul data penjualan kendaraan roda empat.
"IHSG akan cenderung menguat dengan support pada area 6.210 dan resist pada area 6.350," kata Herditya.
Untuk pertumbuhan IHSG sepekan ini, Herditya beranggapan penguatan dikarenakan efek windows dressing dan perkembangan pertemuan fase pertama antara Amerika Serikat dan China yang berakhir positif.