Operasi pasar murah khusus telur dipusatkan di lima titik di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Operasi pasar digelar pada Sabtu (21/12/2019) hingga Minggu (22/12/2019) dimulai pukul 09.00 wita.
Lima titik yang menjadi lokasi gelaran pasar murah khusus telur yakni di pintu keluar Polda NTT Jalan Jenderal Soeharto Kelurahan Naikoten I Kecamatan Kota Raja.
Berikutnya di kantor lurah Manutapen dan kantor kecamatan Alak Kota Kupang serta di markas Paskhas TNI AU di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa dan lapangan Lasitarda Kelurahan Lasiana Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Para distributor melaksanakan operasi murah khusus telur yakni telur ayam dan telur puyuh.
Namun dibeberapa lokasi, para distributor juga menjual bahan kebutuhan pokok lainnya seperti gula, mentega, terigu, minyak goreng dan bawang merah.
Harga telur ayam per papan atau 30 butir dijual Rp 53.000, sementara harga dipasar sudah mencapai Rp 57.000. Telur puyuh dijual Rp 40.000 per papan sementara di pasaran berkisar hingga Rp 45.000.
Pelaksanaan operasi pasar murah selama dua hari ini diprakarsai oleh satgas pangan Polda NTT.
Ahmad Mustafa (34), distributor telur yang menjual telur di Mapolda NTT mengaku kalau rata-rata distributor mendatangkan telur dari Surabaya Jawa Timur.
Ia memastikan harga telur saat ini masih dalam batas normal Rp 53.000. "Kita jual masih dalam batas kewajaran karena di pasar harga telur sudah diatas Rp 55.000," tandasnya.
Ia memperkirakan harga telur akan naik pekan depan karena harga telur di di Surabaya pun melonjak saat mendekati hari raya.
"Minggu depan (harga) pasti naik karena harga telur ayam di Surabaya sudah mulai naik jadi kami pun akan menyesuaikan," tambahnya.
Direktur Reskrimsus Polda NTT, Kombes pol Heri Try Mariadi di Mapolda NTT Sabtu (21/12/2019) juga mengakui kalau kenaikan siginifikan pada harga telur ayam. Sementara harga gula pasir, cabai besar, mentega dan bawang merah stabil. Harga ikan pun stabil karena ikan bukan kebutuhan dasar jelang natal tetapi stabil.
Operasi pasar dilakukan untuk telur ayam, namun stok masih bisa terpenuhi hingga dua bulan kedepan. Kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Kupang dipicu karena permintaan tinggi dan jelang hari raya karena pedagang cari keuntungan.
"Stok telur hingga dua bulan kedepan masih aman. Telur tidak bisa ditimbun karena stok hanya bertahan sampai dua minggu dan kita minta pedagang maupun distributor tidak menaikkan harga telur diatas Rp 55.000," tambahnya.
Operasi pasar bersama Bulog dan Dinas Perdagangan NTT terus dilakukan sehinggga tidak ada kenaikan harga sehingga masyarakat bisa menjangkau harga jual barang dan ketersediaan stok stabil.
Para distributor dan pedagang telur pun sepakat tidak menaikkan harga telur dan tidak melewati batas maksimum yang ditetapkan Satgas sebesar Rp 55.000 per papan.