Popular Post

Total Pengunjung

Sinar Mas Dorong Peremajaan Sawit di Sumatera

Posted by On 22.57.00 with No comments

digtara.com | MEDAN - Sinar Mas Agribusiness Food, melalui anak usahanya, PT Kresna Duta Agroindo (KDA), mendorong peremajaan perkebunan kelapa sawit di kawasan Sumatera melalui program kemitraan dengan para petani agar mereka mendapatkan akses bantuan finansial dan praktik pengelolaan kebun kelapa sawit yang baik.

Seperti yang dilakukan baru-baru ini bersama dengan gabungan kelompok petani (Gapoktan) Putra Tani Jaya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi.

"Kami telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama kemitraan strategis untuk melakukan peremajaan kelapa sawit di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi," kata Susanto Yap, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Provinsi Jambi dalam keterangan resmi, Rabu (4/12/2019).

Sebanyak 56 petani independen dari Gapoktan Putra Tani Jaya mendapatkan dana hibah sebesar total Rp3,1 miliar dari BPDPKS untuk lahan seluas 124 hektare. Itu artinya, para petani mendapatkan bantuan senilai Rp25 juta per hektare.

Selain itu, mereka juga mendapatkan penyediaan bibit unggul bersertifikat, pupuk serta bantuan teknis budidaya untuk melakukan peremajaan kebun dari Sinar Mas Agribusiness and Food.

Lebih jauh Susanto Yap memaparkan, kebun kelapa sawit Gapoktan Putra Tani Jaya merupakan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans yang telah berusia lebih dari 25 tahun. Kondisi pohon yang sudah tua membuat kebun kelapa sawit kurang produktif.

Di area tersebut juga terdapat sekitar 18.200 hektar perkebunan kelapa sawit PIR Trans yang memiliki kondisi serupa. Dengan adanya peningkatan produktivitas, pendapatan petani pun diyakini akan meningkat.

"Sehingga akan memberikan multiplier effect yang positif terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya, maupun masyarakat sekitar," sambungnya.

Lebih lanjut Susanto mengatakan, adanya dana hibah BPDPKS memberikan dampak yang sangat baik untuk mengurangi beban petani plasma dalam meremajakan kebunnya. Terlebih, sebagian besar industri kelapa sawit Indonesia ditopang oleh petani swadaya.

Selama ini terdapat berbagai tantangan yang ditemui di lapangan, seperti kondisi tanaman sudah berumur diatas 25 tahun dengan tinggi lebih dari 15 meter yang menyebabkan penurunan hasil Tandan Buah Segar 15-20 ton per hektare per tahun. Kondisi itu menyebabkan penurunan pendapatan petani plasma mencapai Rp1-1,5 juta per bulan per hektare.

Oleh karena itu dibutuhkan program kemitraan yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup para petani swadaya di Indonesia. Apalagi masih banyak kebun kelapa sawit masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif di sekitar kawasan perkebunan PT KDA.

"Kami berencana di tahun 2020, untuk dapat membantu para petani lainnya dengan melakukan peremajaan dengan program kemitraan yang serupa untuk luasan kebun sekitar 1.700 Ha," pungkasnya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »