Pimpinan Wilayah Bulog Divre Sumut, Arwakhudin Widiarso mengatakan, pihaknya juga memastikan ketersediaan beras dalam menyuplai kebutuhan masyarakat saat Natal dan Tahun Baru aman. Stok beras di gudang Bulog Sumut mencapai 51.000 ton.
"Salah satu tugas Bulog menstabilkan harga beras di pasar. Posisi harga beras jelang Natal dan Tahun Baru cenderung normal dan didukung stok yang berlimpah," kata Arwakhudin di Medan, Selasa (17/12).
Dijelaskannya, stok beras di gudang Bulog terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan beras komersial. Dari stok beras 51 ribu ton, terdiri dari beras komersial sekitar 5000 ton dengan harga mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) atau mekanisme pasar.
"Selebihnya merupakan cadangan beras pemerintah yang harganya ditentukan oleh pemerintah, Rp 8.600 yang diambil di gudang Bulog Sumut," jelasnya.
Arwakhudin mengungkapkan, beras komersial berasal dari penggilingan padi di area Sumut. Sedangkan Cadangan Beras Pemerintah, ada beras lokal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta beras impor dari Thailand, India dan Vietnam.
"Stok beras ini bisa bertahan hingga panen ke depan atau sekitar bulan Maret sampai April. Bulog tidak memenuhi semua kebutuhan beras masyarakat, hanya menyalurkan 5 sampai10 ribu ton per bulan," ungkapnya.
Komoditas lainnya yang disediakan Bulog adalah daging kerbau beku sebanyak 51 ton. Harga pengambilan di gudang Bulog Rp 72.000 per Kilogram di agen Bulog, dengan harapan harga di pasaran sekitar Rp 80.000 per Kilogram.
"Bulog juga menyediakan tepung terigu premium sebanyak 8 ton, 28 ribu liter minyak goreng, dan gula pasir 7 ton," sebut Arwakhudin.