Popular Post

Total Pengunjung

Tekan Kenaikan Harga, Polda NTT Panggil Para Distributor

Posted by On 20.30.00 with No comments

digtara.com | KUPANG - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) memanggil para distributor bahan pokok di Kota Kupang dan wilayah NTT untuk pengendalian harga kebutuhan pokok menjelang hari raya natal dan tahun baru.

Direktur Reskrimsus Polda NTT, Kombes Pol Heri Try Mariadi selaku ketua Satgas pangan Provinsi NTT mengumpulkan para distributor terutama penjual telur ayam, Jumat (20/12/2019) agar tidak menaikkan harga kebutuhan menjelang hari raya.

"Kita minta pedagang tidak menaikkan harga sembako jelang hari raya," ujar. Dir Reskrimsus Polda NTT usai pertemuan dengan distributor di Mapolda NTT, Jumat (20/12/2019).

Polda NTT dan Satgas pangan terus memantau secara ketat pergerakan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat. Para distributor telur berjanji dalam pekan ini harga telur Rp 51.000 per papan. Namun mulai tanggal 23 dan 24 Desember 2019, harga telur diperkirakan naik karena harga telur di Surabaya pun naik.

Kenaikan harga kebutuhan telur ini antara Rp 58.000 hingga Rp 60.000 per papan. Disepakati pula kalau jalur distribusi dari hanya dari distributor ke pedagang.  Polda NTT sendiri meminta agar harga telur tidak lebih dari Rp 55.000 karena kebutuhan telur sangat tinggi.

Sejak Kamis (19/12/2019) hingga Jumat (20/12/2019), tim Satgas pangan dari Dit Reskrimsus Polda NTT rutin memantau harga di pasar. Harga telur ayam naik dari semula Rp 45.000 menjadi Rp 55.000 per rak. Harga daging sapi pun stabil Rp 90 ribu per kilogram. Stabilitas harga juga terjadi pada harga daging ayam.

Sementara untuk beras masih surplus karena stor tersedia hingga sembilan bulan kedean. Demikian pula harga bawang relatif stabil.

"Kenaikan siginifikan pada harga telur ayam. Sementara harga gula pasir, cabai besar, mentega dan bawang merah stabil. Harga ikan pun stabil karena ikan bukan kebutuhan dasar jelang natal tetapi stabil," ujar Dir Reskrimsus Polda NTT.

Operasi pasar dilakukan untuk telur ayam, namun stok masih bisa terpenuhi hingga dua bulan kedepan.  Kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Kupang dipicu karena permintaan tinggi dan jelang hari raya karena pedagang cari keuntungan.

"Stok telur hingga dua bulan kedepan masih aman. Telur tidak bisa ditimbun karena stok hanya bertahan sampai dua minggu dan kita minta pedagang maupun distributor tidak menaikkan harga telur diatas Rp 55.000," tambahnya.

Operasi pasar bersama Bulog dan Dinas Perdagangan NTT terus dilakukan sehinggga tidak ada kenaikan harga sehingga masyarakat bisa menjangkau harga jual barang dan ketersediaan stok stabil.

Para distributor dan pedagang telur pun sepakat tidak menaikkan harga telur dan tidak melewati batas maksimum yang ditetapkan Satgas sebesar Rp 55.000 per papan.

Terpantau hingga saat ini, harga kebutuhan pokok masyarakat masih stabil dan harga-harga masih terjangkau masyarakat.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »