Peristiwa ini terjadi pada Minggu (15/12/2019) siang sekitar pukul 11.00 wita di Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS. Para korban masing-masing Imanuel Betty (64), warga Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Lima orang yang sekarat masing-masing Yahuda Oetpah (64), Yopsi Oetpah (35), Yorim Nubatonis (43), Niklon Kause (30) dan Luter Kause (35). Semuanya merupakan warga Desa Tuafanu Kecamatan Kualin Kabupaten TTS.
Pasca kejadian ini, kelima warga yang masih selamat ini dirawat intensif di Puskesmas Kualin Kabupaten TTS.
Minggu (15/12/2019) pagi sekitar pukul 06.00 wita, korban Luter Kause pergi melaut di tepi laut Eno'Ekam, Desa Tuafanu Kecamatan Kualin Kabupatem TTS. Dari hasil melaut Luter Kause mendapatkan beberapa ekor ikan jenis kabundak. Setelah pulang, ia membawa beberapa ekor ikan jenis kabundak tersebut ke rumah.
Korban Luter Kause sudah ditunggu oleh korban yang lainnya termasuk korban Imanuel Betty yang meninggal dunia di lokasi tempat mengiris tuak. Para korban sudah berkumpul semua dan keenam korban ini langsung membersihkan ikan yang dibawa oleh korban Luter Kause.
Ikan-ikan tersebut dipanggang dan dicicipi oleh semua korban. Sambil makan ikan panggang, para korban juga menikmati minuman keras lokal jenis laru putih. Setelah satu jam kemudian para korban sudah mulai merasakan perubahan karena diduga terkena racun dari ikan tersebut.
Para korban tergeletak ditanah. Korban Imanuel Betty langsung tewas dilokasi kejadian.
Setengah jam kemudian jenasah korban Imanuel Betty dibawa ke rumah duka, sedangkan lima orang korban selamat dilarikan ke Puskesmas Kualin.
Kapolres TTS, AKBP Aria Sandy, SIK melalui Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH MH yang dikonfirmasi Minggu (15/12/2019) malam mengakui kalau pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi.
"Kita juga ambil sampel ikan untuk diperiksa secara medis karena para korban diduga keracunan ikan," tandasnya.
Polisi juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan lain dari saksi-saksi lain. "Kasus nya sedang kita tangani secara intensif," tandas Iptu Jamari, SH MH.