Popular Post

Total Pengunjung

BPP Mektan Bantu 16 Petani Cabai Deliserdang “Naik Kelas”

Posted by On 01.49.00 with No comments

digtara.com | DELISERDANG – Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BPP Mektan) Kementerian Pertanian, memberikan pelatihan kepada sebanyak 16 orang petani cabai dari Kelompok Tani Binaan Pertamina di Kabupaten Deliserdang. Pelatih tersebut mengajarkan penerapan teknologi penggunaan mesin penggiling, pengering dan penepung cabai.

Gelaran pelatihan ini merupakan bagian dari  program lanjutan Pelatihan Teknologi Produk Olahan Cabai. Program tersebut diinisiasi PT Pertamina, Kementerian Pertanian dan Pemkab Deliserdang.

Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Marketong Operation Region I, Roby Hervindo, menyatakan, kegiatan pelatihan yang mengusung tema #MoveOnUKM ini dihelat selama tiga hari, mulai Rabu-Jumat, 13-15 November 2019. Pelatihan dilaksanakan di Stasiun Terminal Agribis, Kabupaten Deliserdang.

"Juli lalu, kami mengadakan pelatihan pengolahan cabai menjadi produk unggulan. Namun masih manual dan skala rumah tangga. Pelatihan lanjutan ini, menggunakan mesin sehingga bisa meningkatkan produksi produk olahan cabai," ujar Roby pada penutupan pelatihan.

BPP Mektan Bantu 16 Petani Cabai Deliserdang “Naik Kelas”

Dengan mesin penggiling, pengering dan penepung cabai ciptaan BPP Mektan, petani cabai mampu mengolah 20 kg cabai basah menjadi 3,1 kg bubuk cabai kering. Produk bubuk cabai ini sepenuhnya organik tanpa bahan pengawet. Dan mampu bertahan hingga 12 bulan.

Perekayasa Madya BPP Mektan, DR Harsono, menyebutkan pelatihan kali ini lebih mengarah ke penerapan teknologi. Dikarenakan nantinya akan mempermudah proses kerja Petani Cabai. “Pelatihan yang diajarkan oleh BPP Mektan mengenai Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian”, ucapnya.
APRESIASI

Sementara itu Kabag Perekonomian Deli Serdang, Putra Jaya Manalu, menyampaikan apresiasinya pada pihak-pihak yang memiliki kepedulian pada kemajuan petani. "Bapak ibu kelompok Juli tani harus memanfaatkan bentuk kepedulian ini dengan terus berinovasi. Jadilah petani dan pengusaha, dari hulu hingga hilir. Menghasilkan produk bernilai tambah", pesannya.

Konsep pengembangan pertanian yang mulai dikembangkan pada saat ini adalah pertanian cerdas, juga disebut Smart Farming atau Precision agriculture.  “Dunia saat ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan penggunaan mesin-mesin. Untuk itu SDM petani Indonesia harus disiapkan mulai dari sekarang," jelas Roby.

Susi, salah satu peserta pelatihan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina. “Kami berterima kasih kepada Pertamina karena mendukung petani untuk mengolah cabai. Kami juga bersyukur bisa bergabung sebagai mitra binaan Pertamina”, tutup Susi.

[AS]
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »