Melansir Bloomberg di pasar spot, rupiah melemah 0,09% ke Rp 14.091 per dollar AS. Kompak, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga melemah 0,11% ke Rp 14.091 per dollar AS.
Menurut Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan rupiah melemah karena dominasi pengaruh faktor eksternal. Kabar terbaru berhembus, China pesimistis terkait kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan AS.
Presiden AS Donald Trump pun masih enggan untuk menghapus tarif impor. Padahal sebelumnya, AS sudah menyetujui penghapusan bea masuk untuk produk China.
"Persoalan Brexit yang belum usai juga berpotensi menekan pergerakan rupiah," kata Faisyal, Selasa (19/11).
Sementara, dari dalam negeri belum ada data maupun sentimen yang menggerakkan rupiah.
Faisyal memproyeksikan, kalau hingga hari ini, sentimen geopolitik belum mereda maka rupiah berpotensi kembali melemah.
"Perang dagang AS dan China yang masih berlanjut membuat pasar menjauhi aset berisiko, termasuk rupiah," kata Faisyal.
Rentang rupiah hari ini, Faisyal memproyeksikan di level Rp 14.020 per dollar AS hingga Rp 14.135 per dollar AS.