Setidaknya 15 ekor bangkai babi sudah ditemukan warga. Ada yang melintas ada pula yang tersangkut di pinggir sungai.
"Yang saya lihat langsung saja tadi pagi ada tiga ekor bangkai babi yang menyangkut di pinggir sungai. Sudah sejak semalam ada bangkai babi yang ditemukan warga,"ujar Siti Ramlah, warga Jalan Karya Utama, Polonia, Medan, Jumat (8/11/2019).
Warga resah, sebut Siti Ramlah, karena bangkai babi itu menimbulkan aroma tidak sedap. Bangkai babi juga mengkontaminasi air sungai, yang sebagian warga jadikan sebagai sumber air untuk kebutuhan hari mereka.
"Udah salah ini, kenapalah dibuang ke sungai, kan pencemaran sungai jadinya. Maunya kalau mati, ya dibakar. Baunya itu kami enggak tahan," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.
Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut.
[AS]