Pemasangan kamera trap ini dilakukan untuk memantau pergerakan seekor harimau dewasa, yang patut diduga menyerang sejumlah ekor sapi milik warga dalam beberapa hari terakhir.
“Iya, BKSDA sudah mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Tim juga memasang kamera trap atau kamera jebak untuk memantau pergerakan harimau tersebut,”sebut Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Padangsidimpuan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Gunawan Alza, Kamis (28/11/2019).
menyatakan, lokasi kejadian berada di Desa Perkebunan Hapesong, Kecamatan Batangtoru. Ada empat ekor ternak yang menjadi korban.
"Ada empat ternak yang dimangsa. Warga menemukan dua ekor sudah dalam keadaan mati, sedangkan dua lagi dalam keadaan sekarat, lalu disembelih," kata Gunawan kepada wartawan, Kamis (28/11/2019).
[caption id="attachment_39368" align="aligncenter" width="700"] Polisi sedang mengidentifn mayat ternak sapi warga yang diduga diserang harimau (antara/net)[/caption]
Gunawan mengatakan penyerangan oleh harimau itu terjadi pada Selasa 26 November 2019. Penyerangan itu kemudian dilaporkan keesokan harinya.
"Ditemukan jejak harimau, jejak besar. Harimau dewasa. Sejauh ini diperkirakan satu ekor," katanya.
Menindaklanjuti masalah ini, pihak BBKSDA bersama dengan unsur Koramil dan Polsek setempat, kini berupaya menenangkan masyarakat. Meminta warga tidak panik, dan meningkatkan kewaspadaan.
"Kalau ke kebun jangan sendirian, dan membuat bunyi-bunyian jika mencurigai keberadaan harimau," ujar Gunawan.
[AS]