Digtara.com | MEDAN - Arsy Faradilla (1) bocah penderita usus bocor atau post op colostomy menjadi korban penelantaran oleh kedua orangtuanya selama 7 bulan. Kini bocah tersebut ditemani Suwarni, sang nenek di rumah sakit Bhayangkara TK I Medan, Sumatera Utara untuk mendapatkan perawatan.
Arsy awalnya dalam kondisi sehat, namun saat selesai makan malam, Arsy bermain dengan kakaknya sambil menonton televisi. Tanpa diduga perutnya terkilir dan bengkak.
Karena ketidaktahuan, Suwarni membawa Arsy berobat kampung dan diurut hingga akhirnya mengalami usus bocor. "Selama 7 bulan Arsy ditelantarkan sama bapak dan ibunya. Sayalah yang merawatnya. Karena keterbatasan biaya, perawatan dilakukan seadanya," cerita sang nenek, Rabu (4/12/2019).
Kini, bocah asal Marelan tersebut dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan. Arsy dibawa oleh personil Polres Belawan atas perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saya itu yah, hanya bisa mengucapkan terimakasih banyak atas bantuannya kepada cucu saya, saya tidak bisa membalasnya, hanya Allah lah yang membalasnya. Untuk bapak Kapolda saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas bantuannya. Itulah yang bisa saya ucapkan," kata Suwarni.
Dua pasien kurang mampu lainnya yang dibantu jenderal bintang dua tersebut yakni Agus Salim (26) warga kecamatan Medan Labuhan, menderita Gastroenteritis dan dehidrasi berat. Dan Sahlan (32) warga Kabupaten Batubara menderita kaki pembusukan sehingga terpaksa diamputasi.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan ketiga pasien tersebut dibawa ke rumah sakit setelah mendapat informasi dari masyarakat. "Sesama manusia harus saling menolong. Semuanya biayanya akan kita tanggung, yang penting mereka segera sehat dan berkumpul dengan keluarga," ucapnya.