Pemenang sayembara tersebut adalah desain bernama “Nagara Rimba Nusantara”. Desain ini dibuat oleh Urban+, perusahaan yang didirikan Sofian Sibarani. Atas kemenangan itu, Urban+ berhak menerima piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp2 miliar.
Sayembara gagasan IKN diikuti 755 peserta dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk dari luar negeri.
Pada design Ibu Kota Negara yang dibuatnya, menanamkan nilai-nilai alam, peradaban serta kesejahteraan rakyat. Pada tata letak bangunan juga mengacu Pancasila sebagai dasar negara.
SIAPA SOFIAN SIBARANI
Lalu siapa Sofian Sibarani? Berikut profilnya seperti dilansir laman constructionplusasia, Jakarta, Selasa (24/12/2019):
Sofian Sibarani adalah pendiri dan direktur Urban+ yang dimulai pada 2016. Urban+ didirikan pada akhir 2016 dengan beberapa ahli perkotaan dan desain utama untuk membantu pemerintah dan swasta dalam menciptakan proyek perkotaan yang menarik.
Urban+ bergerak di sektor perancangan desain ibu kota dan arsitektur
[caption id="attachment_41581" align="aligncenter" width="665"] Desain bertema Nagara Rimba Nusantara yang dibuat Sofian Sibarani. Desain ini menjadi pemenang dalam sayembara desain Ibu Kota Negara yang dibuat pemerintah (net)[/caption]
Sofian Sibarani mempelajari arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Sofian Sibarani meraih gelar master dalam Pengembangan dan Desain Urban di Universitas New South Wales, Sydney, Australia.
Setelah lulus, dia bekerja di Singapura (TAK Design dan RSP Architects) dan Hong Kong (SOM Asia dan EDAW Asia) sebelum bergabung dengan AECOM Singapura pada 2007. A
ECOM mengakuisisi EDAW Asia, dan dia diminta untuk membuka divisi Perencanaan dan Desain di Singapura. Pada 2011, Sofian Sibarani pindah ke Jakarta untuk membuat Perencanaan dan Desain di Indonesia hingga meninggalkan AECOM pada 2016
Dengan kekayaan pengalaman dan jaringan mereka, Sibarani dan timnya Urban+ mempelopori beberapa perencanaan strategis yang digerakkan oleh infrastruktur (yaitu pengembangan berorientasi transit, Aerotropolis dan Port City) dan komunitas perencanaan utama lainnya atau proyek-proyek penggunaan campuran, dengan tujuan mengembangkan suatu lingkungan yang dibangun lebih baik.
Dia membantu beberapa kota dan kabupaten (seperti Bogor dan Bandung) dan berfungsi sebagai sumber ahli untuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Dewan Perumahan Publik Indonesia (Perumnas), dan Green Building Council Indonesia.
[OKZ/AS]