Pada perdagangan kemarin (3/12), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,07% ke level Rp 14.115 per dolar AS.
Namun, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) justru melemah 0,05% menjadi Rp 14.130 per dolar AS.
Analis PT Monex Investindo Future Faisyal bilang, indeks manufaktur AS bulan November yang hanya berada di level 48,1 membuat the greenback tertekan. Mengingat proyeksi analis, indeks manufaktur AS bisa di kisaran 49,2
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana menambahkan, untuk hari ini rupiah berpeluang melemah tipis. Sentimen datang dari data inflasi Indonesia bulan November yang masih rendah.
"Hal ini bisa dilihat sebagai daya beli masyarakat yang turun," lanjut dia. Selain itu, rupiah menanti data indeks servis PMI China.