Sementara Indeks S&P 500 naik tipis 0,07% ke 3.094,04. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,05% ke 8.482,10.
Pergerakan mixed bursa Amerika Serikat (AS) ini masih dipicu pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan menaikkan tarif barang dari China dengan sangat besar jika tidak terjadi kesepakatan. Pernyataan ini memicu pelarian investor ke aset safe haven seperti, emas, Swiss franc, yen, dan US Treasury.
"Tampaknya dalam semalam banyak ketakutan bahwa AS dan China akan makin jauh dari kesepakatan dagang yang direncanakan semula," kata Gennadiy Goldberg, interest rate strategist TD Securities kepada Reuters.
Bursa saham yang sempat menguat pesat mulai mempersempit kenaikan pada sore hari waktu setempat setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa negosiasi dagang AS-China menemui hambatan soal pembelian produk pertanian.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS akan menghadapi ekspansi yang berkelanjutan dengan tingkat pengangguran rendah yang akan menyokong belanja rumah tangga. Dia menambahkan, kenaikan suku bunga yang sudah tiga kali tahun ini masih akan terasa dampaknya.
Joseph LaVorgna, chief economist for the Americas di Natixis mengatakan bahwa kekhawatiran resesi sudah berkurang. Ini turut memperlebar selisih yield antara US Treasury jangka panjang dan pendek.
"Pasar akan naik lebih tinggi. Akan ada konsolidasi dan kenaikan lebih tinggi karena fundamental cukup kuat dan artinya, yield US Treasury 10 tahun akan naik lebih dari 2%," kata LaVorgna.