Orangutan yang diperkirakan berusia 25 tahun itu ditemukan di Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, beberapa waktu lalu.
Saat ini orangutan yang diberi nama Paguh itu, sudah dievakuasi ke Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin, di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara. Paguh kini tengah menjalani perawatan intensif di tempat tersebut.
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, menyebutkan, Paguh ditemukan pertama kali oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Aceh saat berpatroli.
"Saat sedang patroli, petugas mendapat ada orangutan terluka. Kemudian langsung berkoordinasi dengan Orangutan Information Centre (OIC) untuk pengecekan. Setelah di cek, betul ada satu individu orangutan yang terluka,"sebut Agus seperti dilansir Antara, Kamis (28/11/2019).
Agus menyebutkan, peristiwa penembakan liar terhadap orangutan ini bukan yang pertama kali. Untuk kasus kali ini, ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Sampai saat ini masih proses mencari keterangan. Karena saat orangutan ditemukan, posisinya berada di kebun masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Dokter Hewan YEL-SOCP drh Meuthya Sr menjelaskan dari hasil X-Ray ditemukan 24 peluru di tubuh Paguh. Dengan rincian 16 di bagian kepala, 4 di bagian kaki dan tangan, 3 di bagian panggul dan 1 di bagian perut.
"Perawatan intensif akan terus kami berikan kepada Paguh sampai kondisinya benar-benar membaik," katanya.
[AS]