Menanggapi hal tersebut, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana berpendapat, penurunan IHSG hari ini terseret oleh pergerakan indeks regional yang juga cenderung melemah.
"Terlebih HSI yang melemah sejak beberapa hari yang lalu karena adanya kerusuhan akibat ketidakstabilan politik di Hong Kong," kata Herditya.
Di samping itu, pelemahan IHSG juga dipengaruhi sentimen global, yakni pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali memanaskan hubungan dagang AS-China.
Presiden Trump menyatakan bahwa apabila AS-China tidak mencapai kesepakatan dagang pada Desember mendatang, maka Amerika Serikat (AS) akan menaikkan kembali bea masuk bagi produk-produk impor China.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyampaikan, saat ini IHSG tengah kekurangan sentimen untuk naik. Hal ini terlihat dari penurunan volume perdagangan sebagai cerminan sikap investor yang masih cenderung wait and see.
"Perundingan dagang AS-China masih menunggu keputusan, sedangkan sentimen lokal, yakni laporan neraca perdagangan bulan Oktober 2019 yang akan dirilis Jumat ini juga membuat investor cenderung wait and see," ucap dia.
Oleh karena itu, Hendriko memprediksi IHSG pada perdagangan Kamis (14/11) cenderung bergerak melemah dengan support di level 6.120 dan resistance di 6.200. Sama seperti Hendriko, Herditya juga memprediksi IHSG akan melemah dengan kisaran 6.120-6.200.