Banjir luapan sungai sinakako ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Mandailing Natal selama dua jam. Sehingga debit air hujan tidak tertampung aliran sungai.
Hendry warga desa Kampung Baru yang di konfirmasi Digtara.com mengatakan banjir yang terjadi di dua desa ini akibat adanya perusakan hutan di sepanjang aliran sungai atau di hulu sungai yang di duga di lakukan salah satu perusahaan swasta, untuk membuka lahan plasma.
"Akibat pengundulan hutan tersebut, dua desa kerap menjadi langganan banjir Sungai Sinakako, sebelum adanya pembukaan lagan di hulu sungai Sinakako dua desa ini tidak pernah banjir," jelasnya.
Banjir setinggi 30 hingga 100 cm meter tersebut juga membawa material batu dan lumpur.
"Diharapkan kepada pemerintah daerah agar secepatnya mencari solusi atau memberikan tindakan kepada perusahaan yang membuka lahan plasma di hulu sungai Sinakako. Pungkasnya
Bupati Mandailing Natal Drs. Dahlan Hasan nasution yang di konfirmasi mengatakan kita telah menerima laporan dari pihak kecamatan, dan sudah melakukan penaganan kepada masyarakat dan sebagian warga sudah di ungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Luapan sungai juga sudah mulai surut, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa," jelasnya.