Amunisi itu pertama sekali ditemukan oleh warga bernama Sumarni (49) dan M Rusli (60). Saat itu keduanya tegah menggali tanah untuk mendirikan tenda pesta.
Saat menggali di kedalaman 20-30 centimeter, mereka tidak sengaja menemukan tumpukan amunisi tersebut. Saat ditemukan, tumpukan amunisi itu tersusun rapi.
Peluru tersebut ditimbun dengan menggunakan peti kayu, namun petinya sudah hancur menyatu dengan tanah. Jumlah peluru yang ditemukan sebanyak 870 butir kaliber 7,62 dan 10 selongsong.
Selanjutnya warga menghubungi Kepala Lingkungan dan Polsek Pangkalan Brandan. Polisi kemudian mengamankan temuan peluru tersebut di Polsek Pangkalan Brandan. Demikian seperti dilansir Antara.
[ANT/AS]