Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, pergerakan hari ini didorong oleh sentimen eksternal terkait kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS)-China.
Di mana pada pertemuan akhir pekan lalu, AS resmi menunda pengenaan tarif impor barang China yang awalnya akan berlaku pada 15 Desember kemarin.
"Selain itu pasar juga kian optimis pasca kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perjanjian fase pertama pada Januari 2020," jelas Sukarno.
Sedangkan dari dalam negeri, penguatan IHSG didorong oleh adanya sentimen positif dari aksi window dressing. Sukarno mengatakan, pada detik terakhir, saham BBCA melesat.
Hal ini juga menjadi pendorong utama kenaikan IHSG. Adapun, BBCA ditutup di level Rp 32.500 atau naik 2,2% dari penutupan perdagangan kemarin.