"Rencana renovasi pembangunan gedung teater di TBSU harus dilaksanakan, karena itu sangat mendasar, bahwa kota Medan sebagai kota terbesar ke 3 di Indonesia harus mempunyai gedung pertunjukan yang refresentatif sesuai standart gedung teater di dunia. Panggungnya harus modern dan penonton duduk nyaman," ujar Bahar kepada sejumlah wartawan di kantornya Sudut barat Taman Budaya Sumut jln Perintis Kemerdekaan no 33 Medan.
Pihaknya saat ini sedang mendukung kegiatan Festival Teater Mahasiswa Nusantara yg diikuti 13 UKM Teater Kampus dari beberapa Provinsi di Indonesia.
Melihat kondisi isi gedung dan ruang mack-up serta toilet di bawah pentas yang tergenang air, sangat kumuh dan sudah tidak pantas digunakan lagi, tapi masih juga diberdayakan karena gedung Utama yang dibangun tahun 80 an itu belum dilakukan renovasi.
" Seniman teater sangat butuh panggung untuk pementasan, begitu juga cabang seni lainnya sangat mendambakan sebuah gedung yang baik. Pemerintah yang harus hadir untuk melakukan pembangunan infrastruktur pembinaan seni Budaya di Sumatera Utara" ujar Bahar.
"Ketika kami mendengar telah disetujui DPRD Sumut usulan Disbudparsu mengalokasikan dana renovasi gedung teater sebesar 3 Miliar, berbunga bunga rasanya seluruh seniman bakal memiliki gedung yang representatif. Namun ternyata pekerjaan renovasi dibatalkan hanya karena keberadaan TBSU berada diatas tanah milik Pemko Medan. Mestinya tetap saja dilaksanakan, soal siapa pemilik gedungnya nantikan bisa di bicarakan, yg penting lakukan renovasi gedung pertunjukan itu," ujar Bahar dengan tenang sambil menambahkan pihaknya mendapat desakan sejumlah seniman untuk meminta ketagasan Gubernur Sumut, agar rencana renovasi tetap dilaksanakan.