Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange turun ke US$ 1.456,70 per ons troi dari harga sebelumnya US$ 1.457,10 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka ini turun 0,40%. Sedangkan harga emas spot turun 0,22%.
"Sebelum reli harga bulan Agustus, harga emas berada di sekitar US$ 1.380-US$ 1.440 sehingga saat ini harga berpeluang menuju level tersebut," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO.
Harga emas turun meski investor cenderung berhati-hati menunggu kelanjutan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tampaknya masih terganjal. Presiden AS Donald Trump membantah laporan bahwa AS bersedia menarik tarif impor yang telah diterapkan.
Pekan lalu, emas mencatat penurunan harga 3,6% yang merupakan penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir. "Emas menunggu perkembangan fundamental besar berikutnya," kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.
Wyckoff mengatakan, penurunan pasar saham bisa menopang pergerakan harga emas di tengah kerusuhan Hong Kong yang makin memburuk.
Wong menambahkan bahwa koreksi yang berpotensi tajam ini akan berlangsung dalam jangka pendek seperti Agustus lalu sebelum harga emas kembali reli. "Pasar telah bullish cukup lama sehingga investor yang tidak sabar akan melikuidasi aset," kata Wong.