Korban menjalankan tugas di Jakarta sejak dua hari lalu dan baru kembali ke Kota Kupang, Rabu (27/11/2019) malam. Korban diduga kelelahan dan langsung mandi saat tiba pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 wita.
Selanjutnya karena kelelahan, korban tidur dengan mengenakan celana pendek hitam dan kaos hitam tanpa lengan.
Diduga korban meninggal pada Kamis (28/11/2019) subuh. Saat cek in di hotel Neo Aston Kupang, korban masih berpesan kepada recepsionis hotel agar korban dibangunkan pada Kamis (28/11/2019) pagi sekitar pukul 07.00 wita karena harus terbang dengan pesawat ke Atambua Kabupaten Belu.
Dari hasil visum luar oleh tim medis dari rumah sakit bhayangkara Kupang, dr Tiara dan dr Mertyn Taolin, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Korban memang ada riwayat sakit jantung dan diduga meninggal karena sakit jantung. Korban dipastikan meninggal wajar," ujar Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti SIK, Kamis (28/11/2019) dikantornya.
Saat olah tempat kejadian perkara, polisi juga tidak menemukan obat-obatan di kamar 222 tempat korban menginap.
Herman, kerabat korban saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara Kupang mengaku kalau ia ditelepon istri korban dan meminta ia ke hotel Neo Aston.
"Saat saya masuk ke kamar, saya raba kaki dan tangan korban semuanya sudah dingin dan korban sudah meninggal," ujar Herman.
Korban ditemukan pada Kamis (28/11/2019) November 2019 sekitar pukul 07.50 wita di hotel Neo Aston Kupang jalan Piet A Tallo Kelurahan Oesapa Selatan Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.
Rabu (27/11/2019) pukul 21.00 wita korban melakukan chek in di Hotel Neo Asto Kupang.
Kamis (28/11/2019) sekitar pukul 08.00 pihak receptionis hotel Neo Aston Kupang mencoba menghubungi korban karena korban harus cek out pkl 08.00 wita namun tidak ada respon dari korban.
Pihak from office atau bagian pengecekan meminta Jeckson Neparasi (29), security yang juga warga Jalan Dukun II Rt 30/RW 14 Kelurahan Oepura Kecamatan Maulafa Kota Kupang untuk bertemu di depan lobi dan di lobi sudah ada manager dan menyampaikan bahwa sudah melakukan panggilan via telepon kepada penghuni kamar 222 namun tidak ada jawaban.
Permintaan istri korban kepada pihak hotel via telepon agar pihak hotel untuk melakukan pengecekan di kamar hotel sehingga Freddy Kowal selaku manager hotel, dan Amri (enginering) mengetok pintu sebanyak tiga kali namun tidak ada respon.
Pihak hotel melakukan upaya paksa dengan membuka paksa pintu dari luar dan melihat korban tertidur di atas tempat tidur. Mereka melihat korban sudah tidak bergerak sehingga pihak hotel memanggil tim medis dari rumah sakit Siloam.
Setelah tim medis tiba di kamar hotel dan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban sekitar 30 menit maka dipastikan korban sudah meninggal dunia.