Penguatan IHSG ditopang oleh sentimen positif dari global, salah satunya berbagai berita positif mengenai perjanjian perdagangan fase satu antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meredanya tensi perang dagang dan meredanya serangkaian indikasi kebijakan bank sentral membangun kembali kepercayaan dari investor.
IHSG akan bergerak cenderung menguat terkonsolidasi, mencoba menembus 6.200, sebagai konfirmasi lanjutan pembalikan arah pergerakan menuju MA200. "Rentang pergerakan berada pada support-resistance 6.178 hingga 6.220," kata Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam riset, Jumat (13/12).
Lanjat menambahkan, IHSG melompat pada perdagangan Jumat (13/12), setelah bergerak bearish menembus dua support moving average. Lompatan pada IHSG ini tidak diiringi momentum pendukung. Indikator RSI serta stochastic pun terlihat terkonsolidasi pada tren negatif.
"Volume perdagangan yang masih di bawah rata-rata memberikan sinyal pelemahan masih membayangi pada IHSG dan perlu konfirmasi lanjutan menuju pergerakan yang positif," imbuh Lanjar.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan IHSG ini berpotensi menguat di kisaran level 6.165 hingga 6.200. "Pasar kembali didominasi oleh dua sentimen yakni perang dagang yang damai dan window dressing," ungkap William dalam riset.
Diketahui, salah satu pendorong pasar adalah penundaan kenaikan tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap produk-produk China pada 15 Desember 2019.