Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi mengatakan, penurunan IHSG tersebut salah satunya disebabkan oleh ledakan yang terjadi pagi ini di Monas, Jakarta Pusat. Hingga saat ini, belum ada kepastian soal sumber ledakan tersebut.
"Mudah-mudahan tidak apa-apa, saya juga baru baca. IHSG turun ya, pastilah. Tapi artinya naik turunnya indeks lebih ke arah seperti itu, ada bom ada koreksi," ujar Inarno usai membuka perdagangan, Selasa (3/12).
Lebih lanjut, Inarno juga menyinggung soal kasus reksadana yang disebut-sebut membuat pasar tertekan (IHSG) di akhir November kemarin. Menurutnya, dampak dari kasus reksadana cenderung kecil terhadap pergerakan IHSG. Penurunan IHSG lebih disebabkan oleh faktor eksternal dan regional yang memang turun.
"Enggaklah, artinya pengaruhnya kecil (terhadap IHSG), kita juga udah lihat bahwasanya pengaruh naik turun lebih kepada eksteRnal, dari penurunan itu banyak dari saham yang bluechips memang ada penurunan dan regional juga. Jadi wajar," jelas dia.
Sepanjang 2019 berjalan, IHSG tercatat turun 1,04%. Penurunan paling dalam terjadi pada sektor barang konsumer yang turun 20,07% ytd. Sebaliknya, sektor industri dasar dan kimia merupakan sektor yang paling kuat yang masih tumbuh 10,89% ytd yang menahanlaju penururun IHSG.