Ada tiga jenis rekrutmen proaktif yang dilakukan pada tahun 2019 ini untuk proses penerimaan Bintara Polri TA 2020 nanti.
Kepala Biro SDM Polda NTT, Kombes Pol Drs Trio Santoso di kantornya, Selasa (10/12/2019) mengakui kalau program ini baru pertama dilakukan untuk rekrutmen proaktif guna mencri calon-calon bintara Polri yang memiliki potensi dan prestasi.
Jenis yang diterima yakni talent scouting untuk mereka yang berprestasi secaa akademik dan non akademik.
Calon yang berprestasi secara akademik yakni mereka yang saat di SMA/SMK pernah mengikuti olimpiade matematik, Kimia, fisika atau perlombaan bidang pendidikan baik nasional dan internasional.
Sementara kategori non akademik adalah siswa dan calon peserta bintara Polri yang memiliki prestasi di bidang cabang olahraga dan pernah menjadi peserta kejuaraan tingkat nasional.
"Peserta kategori akademik dan non akademik kita datangi dan kita tawarkan untuk mengikuti seleksi Bintara Polri tahun 2020 nanti," tandas Karo SDM polda NTT.
Dari hasil pendataan ini, terdata 25 orang namun hanya enam orang yang memenuhi syarat dan bersedia mengikuti program rekrutmen proaktif ini terdiri dari lima orang pria dan satu orang wanita.
"Selebihnya tidak memenuhi syarat karena sudah kuliah dan umur sudah tidak memenuhi ketentuan," tambah Karo SDM PoldaNTT.
Jenis berikutnya adalah untuk peserta pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan (PPTP) yang merupakan afirmatif action dikhususkan untuk kabupaten perbatasan dan merupakan pulau terluar seperti Kabupaten Alor, Belu, Malaka, Rote Ndao, Timor Tengah Utara (TTU) dan Sabu Raijua.
Terdata 50 orang peserta yakni 40 orang pria dan 10 orang peserta wanita. "Hanya 50 orang yang memenuhi persyaratan dan jika mereka lulus menjadi Bintara Polri maka kedepan mereka akan ditempatkan di pulau-pulau terluar dan kabupaten perbatasan atau daerah asal mereka," ujar Karo SDM Polda NTT.
Ada pula jenis rekrutmen proakti untuk anak anggota Polri yang memberikan kontribusi bagi Polri. "Misalnya ada anggota Polri yang gugur dalam melaksanakan tugas maka anaknya kita tawarkan mengikuti seleksi Polri namun harus memenuhi persyaratan," tambahnya.
Dari data yang ada, ada 15 anak anggota Polri yang orang tuanya gugur saat bertugas. Namun hanya satu peserta yang memenuhi syarat. "14 orang lainya sudah melewati batas umur dan ada yang masih SMP," ujar Karo SDM Polda NTT.
Secara keseluruhan adan 57 orang peserta yang akan mengikuti proses ini yakni 46 orang pria dan 11 orang wanita.
Dari jumlah tersebut, enam orang merupakan kategori talent scouting, 50 orang kategori PPTP yakni 40 orang pria dan 10 orang wanita dan satu orang pria kategori penghargaan.
Selasa (10/12/2019), panitia penerimaan, peserta, perwakilan orang tua dan pengawas internal maupun eksternal menandatangani pakta integritas seleksi rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri di lantai III Mapolda NTT oleh Karo SDM Polda NTT dan Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, SST MK selaku ketua tim akademik, Kombes Pol dr Sudaryono selaku ketua tim kesehatan dan Dir Binmas Polda NTT selaku ketua tim jasmani.
Panitia penerimaan dan peserta membacakan komitmen untuk mengikuti proses secara jujur dan terbuka tanpa pungutan dan dilakukan secara akuntabel serta humanis.
57 orang peserta ini selanjutnya mengikuti seleksi layaknya rekrutmen terpadu seperti pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, ujian jasmani, ujian psikologi dan ujian akademik.
Seluruh proses dilakukan secara terbuka. Hasil seleksi langsung diumumkan secara transparan dna peserta bisa mencatat nilainya.
Proses ini menjadi bekal bagi 57 orang peserta ini saat mengikuti seleksi terpadu penerimaan anggota Polri TA 2020 mendatang.